Analisa Kecelakaan di Workshop Manufaktur


Risk Analysis at Workshop
Accident dan incident merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan, dapat menimbulkan bahaya atau menyebabkan kerugian fisik bagi manusia atau selain manusia yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi (individu dengan sumber bahaya) melebihi ambang batas tertentu. Suma’mur, 1981 menyebutnya sebagai kecelakaan dan mendefinisikannya sebagai kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan.
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga karena di balik terjadinya peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, terlebih dalam bentuk perencanaan. Kecelakaan merupakan sesuatu yang tidak diharapkan karena kecelakaan berakibat pada kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan hingga yang paling berat.
National Safety Council menyatakan bahwa accident (kecelakaan) adalah sesuatu yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan yang dapat menyebabkan injury, penyakit, kematian dan/atau kerusakan peralatan. Sementara itu, incident merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan yang mengganggu penyelesaian suatu proses.
Ada 4 Faktor yang dapat mencegah Risk (Bahaya)
1.  Risk Identification
Merupakan kegiatan Menganalisa atau mengidentifikasi masalah. Risk akan terhindar apabila sang engineer memperhatikan risk.
Seseorang dapat mengetahui apabila terjadi sebuah Risk dengan cara menganalisa atau terjun langsung ke lapangan, dan melihat risk yang terjadi.
Contohnya pada mesin bor berikut, terdapat sisa-sisa beram yang berserakan di lantai. Hal ini sangat berbahaya dan dapat mengancam siapa saja yang melintasi jalan tersebut.

2. Risk Communication
Merupakan sebuah tindakan pencegahan terjadinya sebuah Risk melalui sebuah media atau alat bantu. Pencegahan ini lebih efektif dikarenakan media sosialisasinya yang beragam.
Alat bantu dapat berupa sebuah peringatan, peraturan, media dinding seperti poster, artikel mading, spanduk dll.
Contoh dari Risk Communication pada mesin bor di gambar sebelumnya adalah gambar disamping ini. Media Poster di dinding merupakan sebuah tindakan pencegahan yang memerintahkan mahasiswa dan para dosen untuk menggunakan sepatu safety apabila sedang dibengkel.
                                                                                                                        
3. Risk Reduksi
Merupakan kegiatan utuk meminimalisir sebuah Risk. Risk tidak dapat dihilangkan namun pada tindakan ini kita dapat mengurangi dampak dari Risk tersebut.
Hal-hal yang dapat meminimalisir reduksi adalah penggunaan perlaatan dan perlengkapan safety. Penggunaan perlalatan safety dapat mengurangi dampak dari Risk.
Contohnya pada penggunaan sepatu safety sesuai dengan perintah atau risk communication dapat meminimalisir dampak dari beram-beram tadi. Dengan sepatu safety tentu kaki kita akan aman bila menginjak beram-beram tersebut.
Tapi penggunaan sepatu safety hanya mengurangi dampak dari Risk tersebut, pengeliminir dari Risk tersebut ada di point ke 4.

4. Risk Eliminasi
Merupakan kegiatan mengeliminir atau menghilangkan sebuah Risk. Risk tersebut akan menghilang dan tidak akan ada ancaman dari faktor bahaya tersebut.
Contohnya jika ada tumpukan beram pada mesin bor seperti gambar point nomor 1, hendaknya kita membersihkannya menggunakan sapu dan membuang beram pada tempatnya.
Namun untuk membersihkan bagian dari mesin bor, hendaknya menggunakan kuas atau majun.
hjkadad;adnjkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Propoxur Pada Pembasmi Serangga

Implementasi 5R Pada Sektor Kerja Bangku (Bench Work)