Bahan Propoxur Pada Pembasmi Serangga
Bahan pembasmi serangga disebut juga insektisida.
Serangga di rumah atau di kantor yang paling sering menggangu dan menjadi
sasaran utama pembasmi serangga adalah nyamuk. Selain itu, berbagai jenis
serangga lain seperti semut, kecoa, lipas, lalat, dan kutu busuk, juga
merupakan sasaran pembasmi serangga.
Bahan pembasmi serangga tergolong zat yang
bersifat racun. Zat ini tidak hanya beracun bagi serangga. Tetapi juga bagi
berbagai jenis hewan lain, bahkan bagi manusia. Oleh karena itu, kita harus
hati-hati menyimpan bahan pembasmi serangga, terutama dari jangkauan anak-anak.
Sama seperti bahan pencuci, bahan pembasmi
serangga juga tersedia dalam berbagai bentuk dan merek. Ada yang berupa
padatan, ada pula yang berupa cairan. Cara penggunaannya juga beragam.
Insektisida yang berupa padatan ada yang ditaburkan sebagai bubuk atau dikemas
seperti kapur tulis, ada juga yang harus dibakar. Sedangkan yang berupa
cairan ada yang diuapkan dengan listrik, ada pula yang harus disemprotkan.
Dalam penggunaan obat nyamuk semprot, ada yang disemprot dengan alat seperti
pompa, ada pula yang sudah dikemas, sehingga siap pakai (berupa aerosol). Obat
nyamuk semprot seringkali bermasalah karena tetesannya yang kurang halus,
sehingga boros dan meninggalkan residu, sedangkan obat nyamuk yang sudah
dikemas berupa aerosol, tetesannya lebih halus dan tidak meninggalkan residu
tetapi harganya relatif mahal.
Senyawa ini pernah menewaskan ribuan orang dan
menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di
India. Propuxur telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat
sebagai zat karsinogenik sedangkan transfluthrin dapat mengiritasi mata, kulit,
dan asma.
Zat yang juga sering dipakai sebagai pembasmi serangga adalah dichlorvos.
Zat ini merupakan turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang
penggunaannya di dunia. Jenis bahan aktif ini merusak sistem saraf, sistem
pernapasan, dan jantung, menyebabkan kanker, menghambat pertumbuhan organ serta
kematian prenatal, merusak kemampuan reproduksi, dan menghasilkan susu.
Bagi lingkungan, bahan aktif jenis ini
menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan tumbuhan, sebab bahan ini
memerlukan waktu yang lumayan lama untuk dapat terurai baik di udara, air, dan
tanah. Menurut WHO Grade Class, dichlorvos atau DDVP (dichlorovynill dimetyl
phosphat) termasuk berdaya racun tinggi. Lembaga di Amerika yang bergerak dalam
perlindungan lingkungan yakni Environment Protection Authority (US EPA) dan New
Jersey Department of Health merekomendasikan hal sama.
Obat nyamuk bakar menghasilkan racun dan asap.
Jika membakar obat nyamuk dalam ruangan tanpa sirkulasi udara yang baik, maka
racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi kandungan oksigen dalam
ruangan sehingga kualitas oksigen yang kita hirup juga menjadi berkurang.
Puluhan
tahun lalu seorang gadis kecil minum air di pematang sawah yang tidak
diketahuinya mengandung insektisida atau pembunuh serangga. Ketika itu dia
pingsan. Puluhan tahun kemudian dia mempunyai 3 anak. Anak-anak yang dilahirkan
ternyata kurang sehat. Setelah dia memeriksakan ASI-nya, diketahui mengandung
insektisida. Tidak hanya pada manusia, jika dilakukan penyemprotan insektisida
pada tanah, butuh waktu satu generasi umur manusia untuk menetralisir kandungan
racun pada tanah yang disemprot.
Mengusir serangga secara alami
dengan cara menanam sereh, daun kemangi, bunga lavender, dan bunga melati di
sekitar rumah. Selain dengan menanam pohon yang mengeluarkan wewangian, nyamuk
dapat dihalau dengan mengoleskan minyak kelapa pada piring aluminium/plastik
atau tutup panci lalu dikipas-kipaskan pada area yang banyak nyamuk. Gigitan
nyamuk dapat pula dihindari dengan memakai kelambu.
Komentar
Posting Komentar